MENGENAL PENERBIT MAYOR
Bapak Edi S. Mulyanta adalah seorang nara sumber yang sudah lama berkecimpung di dunia kepenulisan dan penerbitan. Sebelum bergabung di Penerbit Andi, beliau seorang penulis lepas yang hidup memang dari menulis buku. Sudah nyaris 20 tahun beliau menangani penerbitan di Penerbit Andi, Beliau berharap pengalamannya dapat memberikan inspirasi kepada peserta pelatihan gelombang 18 di pertemuan ke 11 kali ini. Berikut di bawah ini adalah biodata dari nara sumber.
Dunia penerbitan baik penerbit
mayor maupun penerbit minor/indie adalah dunia bisnis semata, yang mempunyai
visi dan misi yang berbeda-beda. Tentunya diikuti dengan idealisme di dalamnya.
Dalam dunia bisnis, nomor satu yang dicari adalah keuntungan. Dengan outlet
utama adalah pasar toko buku ataupun pasar di luar toko buku. Toko buku inilah
yang menjadi soko guru dari bisnis ini sehingga ketergantungan ini sudah
menjadi suatu ekosistem yang khas dalam dunia penerbitan.
Sistem perbukuan di Indonesia secara
gamblang sudah dijelaskan pada Undang-undang Nomor 3 tahun 2017, tentang tata
kelola perbukuan yang dapat
dipertanggungjawabkan juga
terpadu, yang mencakup pemerolehan naskah, penerbitan, pencetakan, pengembangan
buku elektronik, pendistribusian, penggunaan, penyediaan, dan pengawasan buku.
Menurut Undang-undang No.3 dijelaskan bahwa
Ø Literasi
adalah kemampuan untuk memaknai informasi secara kritis sehingga setiap orang
dapat mengakses ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai upaya dalam meningkatkan
kualitas hidupnya.
Maka tugas
penerbit adalah mendapatkan -Naskah- yang tentunya dapat diproses menjadi buku
untuk menghasilkan keuntungan, sehingga bisnis penerbitan tersebut dapat
berkembang dan meningkatkan literasi bagi masyarakat secara umum.
Namun Saat ini yang
masih bermasalah adalah dalam tahap pendistribusian materi yang diproses penerbit untuk dapat meningkatkan
literasi baca di Indonesia (dampak covid 2019)
Ø Naskah Buku adalah draf karya tulis dan/atau karya gambar yang memuat bagian awal, bagian isi, dan bagian akhir.
Tugas penulis adalah
menghasilkan Naskah Buku yang memenuhi kriteria bagi penerbit dan penerbit akan mengolah Naskah Buku tersebut
menjadi komoditas berupa buku cetakan maupun buku elektronik menyesuaikan
perkembangan jaman.
-
UU 12/2012 Perguruan Tinggi Pasal 46 ayat 2
….Hasil Penelitian wajib disebarluaskan…. dipublikasikan (dalam bentuk Buku Ber
ISBN)
-
PermenPAN 26/2009 Jabfung Guru dan Angka Kredit,
Pasar 11 Ayat c-2 Publikasi Buku ber ISBN
Oleh sebab itu penerbit buku mayor maupun minor dapat
berperan saling melengkapi dalam memenuhi amanat undang-undang ini.
Berikut manfaat ISBN
menurut Perpustakaan Nasional
Karena begitu pentingnya luaran
atau outcomes dari beberapa profesi pendidik, sehingga tumbuh subur pula
penerbit2 yang menyalurkan hasil pemikiran penulis dalam bentuk buku yang ber
ISBN.
Penerbit di Indonesia telah
diwadahi pemerintah dalam organisasi IKAPI, sehingga Penulis yang akan
menerbitkan buku, sebaiknya menggunakan saluran tersebut yang telah diakui oleh
pemerintah. Setiap penerbit diberi nomor tanda keanggotaan IKAPI.
Setiap penerbit diperbolehkan
untuk mengajukan nomor ISBN ke perpustakaan nasional. Di dalam perkembangannya,
perpustakaan nasional memberikan penanda tertenu dalam ISBN untuk menunjukkan skala produksi
penerbitannya.
Skala produksi ini hanya
menunjukkan kemampuan output buku yang dihasilkan serta kemampuan distribusinya
ke masyarakat luas. Semakin besar output dan distribusinya, ISBN yang
dikeluarkan oleh Perpusnas akan semakin banyak. Akhirnya diberikan kode
produksi buku di ISBN dalam bentuk Publications Element Number.
inilah struktur ISBN sebagai
penanda Perpusnas dalam mendistribusikan nomor buku secara individual
Karena hal itulah kemudian muncul istilah penerbit mayor dan
penerbit minor.
Dimanakah bedanya?
Pada skala produksi. Terkadang aturan
pemerintah, bergerak mengikuti dinamika masyarakat. Karena banyaknya terbitan
yang diajukan sebagai syarat Jabatan Fungsional, akhirnya pemerintah terkadang
memberikan syarat tertentu untuk mempermudah klasifikasi pemberian nilai indeks
di angka kredit. Sehingga munculah penerbit skala mayor (nasional) dan skala
regional saja.
Pada skala penjualan . Bahkan di luaran
Pendidikan Tinggi, jelas mensyaratkan untuk mendapatkan nilai angka kredit
nasional harus diterbitkan di penerbit skala nasional (minimal 3 propinsi
kantor pemasaran). Hal ini semakin menegaskan tentang perbedaan penerbit mayor
dan minor.
Pada team Riset dan Development Terkadang penerbit
mayor mempunyai team Riset dan Development, sehingga lebih fokus pemilihan
materi sampai ke eksekusi pemasarannya. Penerbit mayor mempunyai tool-tool
pemasaran yang lebih banyak.
untuk mengantisipasi perkembangan
jaman maka untuk aat ini penerbit Andi lebih mengembangkan penerbitan buku
digital yang contoh buku digital dan proses pemasarannya bisa dilihat pada http://bukudigital.my.id atau dapat dilihat di
http://ebukune.my.id
Bagi para penulis disarankan
untuk mencoba bertransaksi buku digital,
supaya tidak ketinggalan jaman, karena buku digital ini akan menyatukan mindset
penerbit mayor maupun minor, sehingga tidak ada lagi dikotomi hal tersebut.
Yang ada adalah penerbit dengan kekhasan visi dan misi masing-masing, saling
mengisi untuk meningkatkan literasi bangsa ini.
Beberapa hal yang perlu diketahui seseorang penulis yang
mempunyai keinginan naskahnya diterbitkan oleh penerbit mayor.
1. Buatlah
proposal ke penerbit yang isinya garis besar tulisan yang dapat
ditawarkan ke penerbit. Penerbit akan melihat Tema, Judul Utama, Outline
tulisan, pesaing buku dengan tema yang sama, positioning buku (harga, usia
pembaca, gender, pendidikan, dll).
2. Tidak
ada perantara untuk bisa menerbitkan naskah buku di penerbit mayor,
bisa langsung ke penerbit yang bersangkutan. Akan tetapi penerbit biasanya
mempunyai grup-grup penulis yang selalu memberikan perancangan tulisan yang
akan diusulkan. Terkadang grup penulis ini cukup baik dalam hal pemenuhan judul
perencanaan dan eksekusinya, sehingga terjadi kesepakatan secara ekslusif untuk
diterbitkan.
3. Tulislah
rencana penulisan dengan target market yang dituju. Jika perlu tawarkan rancangan pemasarannya. Pemasaran
era new normal sangat berbeda dengan era normal sebelumnya. Ke depan buku-buku
mungkin akan disalurkan ke media e-book, untuk media printing offline mungkin
akan semakin berkurang jumlahnya. Ke
depan media-media selain buku akan semakin banyak menghiasi dunia pendidikan.
Persiapkan hal ini dengan baik, karena hal ini membutuhkan keahlian yang
berbeda dengan sebelumnya.
4. Kriteria
Naskah sesuai dengan visi misi Penerbit. Penerbit Andi adalah penerbit
buku untuk pengayaan pendidikan dari dasar hingga perguruan tinggi. Hampir 70%
buku yang diterbitkan adalah dengan tema tersebut, sisanya adalah tema umum
30%. Apabila kans untuk dapat terbit tentunya mengikuti kebijakan penerbit
tersebut yaitu buku pengayaan pendidikan.
5. Kirimkan
usulan atau sampel buku beserta dengan bagaimana perencanan distribusi
menurut penulis sehingga penerbit akan dapat mempunyai gambaran ke mana buku
tersebut dapat disalurkan. Kepada siapa sasaran buku itu ditulis, market mana
yang diinginkan penulis untuk menjaring pembacanya.
·
Definisi
buku yg baik hingga bisa lolos ke penerbit mayor
o
Buku yang baik harus dipersiapkan naskahnya oleh
penulis, kesatuan penyajian dan pembahasaan dapat dibantu oleh penerbitnya.
Pada dasarnya ketiganya harus menyatu dengan baik, hal ini butuh kerjasama,
komunikasi saat proses penerbitan antara penulis dan penerbit.
o
Materi harus unik, artinya mempunyai kekhasan
tersendiri dibanding buku pesaing.
o
hindari plagiarism ( copy and paste)
o
Usahakan proses penyuntingan mandiri dapat
dilakukan untuk memercepat proses. penyuntingan mandiri merupakan perbaikan
yang dilakukan terhadap draf naskah dari segi kesalahan tipografi, kesalahan
bahasa, kesalahan data dan fakta, serta pelanggaran legalitas dan norma.
Sebagai penulis kita jangan berputus saat mencoba menawarkan naskah ke semua penerbit, karena pada saat ini kondisi naskah di beberapa penerbit masih tetap terbuka lebar. Karena peluang itu akan selalu ada. Sebagai guru kita dituntut untuk menghasilkan outcomes atau luaran yang berdampak. Yaitu hasil tulisan buku yang ber ISBN, supaya ilmu yang kita miliki tidak hilang ditelan jaman.
Siti Chotijah
Resume ke -11
Tema - Penerbit Mayor
Nara sumber - Edi S. Mulyanta
Gelombang -18
Komentar
Posting Komentar