TEKNIK JITU MEMASARKAN BUKU
Teknik Memasarkan Buku
“Setiap kebaikan
adalah sedekah” (HR Bukhari)
Indahnya berbagi
kepada sesama memang diajurkan oleh ajaran setiap agama. Baik itu
berbagi ilmu, makanan, keuangan, dsb. Pada pertemuan belajar menulis yang ke-10
kali ini nara sumber kita yang sudah tidak asing lagi yaitu Bapak Wijaya Kusuma
atau lebih populer dengan panggilan Om Jay juga akan berbagi ilmu dan
pengalaman cara baru memasarkan buku. Sebagaimana kita ketahui bahwa dalam memasarkan
buku memerlukan teknik yang jitu dan menarik agar banyak dibeli oleh pembaca.
Untuk bisa memasarkan buku yang bermutu, maka kita harus
belajar terlebih dahulu bagaimana cara menulis dan menerbitkan buku. Pada materi-materi
pertemuan sebelumnya kita sudah banyak mendaptkan ilmu dari para pakar yang
telah di undang oleh Om Jay,
diantaranya, dasar-dasar penulisan, mental penulis, mengubah karya ilmiah
menjadi buku serta mengenal penerbit indie dan banyak lagi yang lainnya..
Kegiatan tersebut bisa kita ikuti melalui Wa group maupun melalui aplikasi
zoom.
Penulis yang baik adalah pembaca yang baik. Kita akan
menemukan buku itu bagus setelah membaca isinya. Biasanya diiringi dulu dengan promosi agar buku yang diterbitkan layak untuk
dimiliki. Bagaimana caranya agar buku yang kita tulis layak untuk dimiliki?
Sebelum diterbitkan kenalilah terlebih dahulu buku yang kita tulis, mulailah
dengan mencari editor yang mampu membuat buku yang kita terbitkan menjadi enak
dibaca. Menurut Om Jay jangan pernah merangkap menjadi seorang penulis
sekaligus editor. Disarankan isi buku yang akan terbitkan sudah diedit secara
profesional oleh para editor yang memang menguasai di bidangnya.
Belajar dari kisah Andrea Hirata. Sewaktu dia menulis buku
laskar pelangi. Sangat garing sekali. Berkat tangan dingin seorang editor, buka
laskar pelangi laku keraa dan menjadi buku best seller di negeri ini. Bahkan
kemudian difilmkan. Jadi kalau kita ingin bukunya semakin bagus, jangan lupakan
jasa seorang editor.
Berbeda bila kita menerbitkan buku di penerbit mayor atau
penerbit besar. Semua buku ada editornya sehingga terseleksi dengan baik dan
layak untuk dijual atau dipasarkan ke seluruh Indonesia. Bahkan ke manca negara
bila bagian marketing nya sudah sampai ke berbagai negara di dunia.
Harus diakui, buku yang diterbitkan oleh penerbit mayor
lebih banyak pembelinya. Mereka selain punya tenaga pemasaran yang
berpengalaman, juga memiliki media sosial yang bagus. Wajar saja bila buku buku
yang diterbitkan selalu banyak pembacanya. Penerbit buku mayor selalu melakukan
inovasi.
Beberapa teknik
memasarkan buku yaitu
1.
Menggunakan
media digital dan media sosial
Banyak sekali iklan buku baru
bertebaran di internet. Media promosi untuk memasarkan bisa kita gunakan chanel
youtube , Instagram, WhatAps ataupun blog. memasarkan buku itu begitu mudah
sekali dengan menggunakan media sosial. Selain itu perlu menumbuhkan
kepercayaan diri dengan memiliki
personal branding.
2. Bekerja sama
(kolaborasi)
mulailah dengan menjadi teman yang baik
dulu. Kemudian membangun supertim. Kita tak bisa menjadi org hebat sendirian.
Itulah mengapa kita harus berkolaborasi. Mulailah dari kita dulu untuk menjadi
teman dan sahabat yang baik.
Untuk promosi kita bisa memberikan buku
gratis sebagai investasi kita membangun personal branding. Namun demikian buku
yg kita berikan gratis biasanya jarang dibaca. Itulah alangkah baiknya menjual
buku dan tidak memberikan secara gratis.
3.
Penulis harus ikut memasarkan
buku
Jika kita gagal lekas bangkit dan cari
akal. Berkali kita jatuh lekas berdiri dan jangan mengeluh. Pada akhirnya nati
menemukan hal hal baru sebagai momentum untuk menerbitkan buku. Om Jay belajar
dari almarhum Hernowo Hasim. Beliau sangat produktif sekali menulis. Namun dari
ratusan bukunya, hanya sedikit yang menjadi buku best seller. Salah satunya
adalah “andaikan buku sepotong pizza”.Kita sebagai penulis jangan juga hanya
diam saja. Penulis harus ikut memasarkan bukunya. Dengan begitu bukunya akan
laku dan banyak dibeli orang banyak.
4.
silaturrahim
Jangan lupa silahturahmi. Sebab
silahturahmi juga sangat membantu kita
dalam memasarkan buku. Pada akhirnya teknik memasarkan buku akan kita temui
dari adanya silahturahmi ini. Kekuatan silahturahmi ini dahsyat. Akan banyak
rezeki yang akan mengikutinya.
5.
Percaya diri
Kita harus yakin bahwa buku yang dicetak akan
menemui takdirnya. Oleh karena itu kita harus berusaha dengan kerja keras,
kerja cerdas dan kerja ikhlas sampai tuntas. sehingga buku yang kita cetak laku
terjual. Bila masih belum terjual, kita
tunggu moment yang tepat. Akan tiba saatnya buku itu laku.
Demikian pemaparan dari Om Jay yang begitu inspiratif. Jatuh
bangun itu soal biasa. Yang penting niat ikhlas dan kerja keras menjadikan tulisan
kita menjadi luar biasa. Menulislah tiap hari dan buktikan apa yang terjadi.
Buku-buku terbaru Om Jay bisa di lihat → Buku terbaru omjay berikutnya dapat dilihat di http://wijayalabs.com
SITI CHOTIJAH
Tanggal pertemuan: 26/04/2021
Resume ke: 10
Tema: Teknik Memasarkan Buku
Narasumber: Wijaya Kusumah, M.Pd.
Gelombang: 18
Waah keren bu resumenya beda dari yang lain 👍👍
BalasHapusTerimakasih atas komentarnya Bu may..
Hapus