Teknik Membuat Resum Untuk Jadi Buku

 


Ada pepatah yang mengatakan, Tak Kenal Maka Tak Sayang, Tak Sayang Maka Tak Rindu.

Perkenalan yang hangat dari Ibu Aam siang itu telah membuat saya ingin mengenalnya lebih jauh. Meskipun tidak bersua, tapi kehadirannya terasa di hati karena keramahannya. Ibu Aam Nurhasanah, S.Pd. Lahir di Cipanas, tanggal 12 Agustus 1988. Menempuh masa pendidikan mulai dari SD Negeri Bintangresmi 02, SMP Negeri 1 Cipanas, SMA Negeri 1 Cipanas, Kuliah S1 di STKIP SETIA BUDHI Rangkasbitung, Prodi DIKSATRASIADA dan lulus tahun 2012. Saat ini, beliau menjadi kepala sekolah di SMPS MATHLA UL HIDAYAH CIPANAS (SMPS MAHIDA), sampai sekarang di Kp. Hamberang, Desa Luhurjaya, Kecamatan Cipanas, Kab. Lebak, Provinsi Banten.

Tema yang  diangkat "Menulis Resume Untuk Jadi Buku" karena menulis resume adalah salah satu jalan termudah untuk menerbitkan buku. Jadi yang diharapkan adalah para peserta nantinya bisa menerbitkan buku dengan mudah seputar kepenulisan.

Resume adalah rangkuman atau ringkasan dari sebuah tulisan yang panjang, kemudian hanya diambil intisarinya saja disertai dengan rincian tulisan yang penting. Diharapkan peserta tidak seratus persen mengcopy paste materi dari nara sumber, namun mengembangkannya sesuai dengan bahasanya sendiri untuk melatih menjadi penuli yang profesional.

Ada 7 teknik menulis resume menjadi buku

1. Mengumpulkan resume dalam file word
    Saat kita menulis resume, simpanlah file tersebut dalam satu folder.  Buat satu buah file naskah kita  dari pertemuan 1-20 ketika kita mau membuat buku, tak perlu mengetik ulang kembali.

2. Menentukan tema
Saat file kita sudah terkumpul sebanyak 20 pertemuan, pilahlah berdasarkan tema sejenis. Misalnya kita lihat materi dari narasumber. Ada narasumber yang membahas teknik penulisan, satukan filenya beri bab teknik penulisan. Jika ada narasumber yang membahas tentang penerbit indie, penerbit mayor, satukan naskah menjadi bab penerbitan. Jika ada narsum membahas tentang motivasi, tuliskan bab motivasi. Jadilah 3 bab yang tersusun dalam satu buku

3. Membuat daftar isi/ TOC (Table Of Content)
setelah itu buatlah TOC atau daftar isi. Daftar isi ini sama dengan sebuah kerangka karangan, mewakili  dari per bab sebuah penulisan
4. Mengembangkan daftar isi
Mengembangkan TOC/daftar isi merupakan penjabaran dari per bab yang kita tulis untuk lebih memperjelas tulisan yang kita buat.

5. Review, revisi dan edit naskah    
saat kita menulis naskah, tulislah dahulu sebebas-bebasnya. Jangan sekali-kali mengedit saat sedang menulis. Karena itu bisa menghambat ide kita saat menulis. Tuliskan saja semua ide berserak. Jika selesai, barulah kita edit ejaan dan tanda baca sesuai kitab PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia). Usahakan hindari typo (salah ketik) dan hindari singkatan. Jika Awal kata, nama orang, nama tempat, nama hari, nama bulan, harus ditulis huruf kapital. Masih banyak ejaan lain yang berhubungan dengan EYD

6. Lengkapi sinopsis buku  
Jika naskah sudah celesai, buatlah sinopsisnya. Sinopsis adalah gambaran isi buku yang telah kita buat. Biasanya ada di cover belakang buku.

7. Kirim ke penerbit   
Jika sudah selesai keenam teknik di atas, maka naskah siap dikirim pada penerbit. Jangan takut salah dan malu dengan tulisan sendiri, ada tim editor penerbit yang siap membantu terkait penulisan kita yang salah. Hanya saja, tidak semua penerbit  menyediakan jasa editor naskah. Jadi, kita harus tanyakan terlebih dahulu, apakah naskahnya di edit oleh editor atau tidak.

Ada baiknya bahasa yang digunakan dalam membuat resum adalah bahasa baku, karena buku kita dibaca skala nasional. Tidak semua resume dibukukan, tergantung selera penulis, yang penting enak dibaca dan mempunyai manfaat untuk orang lain. Boleh juga ditulis dalam bentuk cerpen. Didalam penulisan daftar isi tidak memakai Bab, tapi pakai nomer pun diperbolehkan.



Jadi intinya , jika resume sudah terkumpul sebanyak 20 pertemuan, kita boleh menyusun naskah bukunya. Hubungi penerbit yang akan mengkawal lahirnya buku kita nanti. Tidak ada yang sulit di dunia ini selama kita mau belajar. Asahlah keterampikan menulis kita dengan menulis setiap hari. Jika narasumber memberikan link blog, link youtube, ppt, kembangkanlah dan ambil poin pentingnya untuk diceritakan. Menulis itu tidak sulit, yang sulit adalah memulai tulisan. Buang rasa malas dan tulislah resume hari itu juga. Insyaallah, ala bisa karena biasa. Menulislah agar hidupmu bermakna, menulislah agar hidupmu berwarna, menulislah hari ini agar kau dikenal esok hari.

Begitu bermakna nasehat dan pemaparan yang disampaikan oleh para nara sumber membuat tambah  semangat dalam berkarya. 
"Menulis merangsang pemikiran, jadi saat Anda tidak bisa memikirkan sesuatu untuk ditulis, tetaplah mencoba untuk menulis". - Barbara


Salam Literasi
Siti Chotijah




Tanggal Pertemuan : Jumat, 16-4-2021
Resume ke : 6
Tema : Menulis Untuk Jadi Buku
Nara Sumber :  Aam Nurhasanah, S.Pd.
Gelombang : 18

Komentar

Posting Komentar