MENERBITKAN BUKU SEMAKIN MUDAH DI PENERBIT INDIE



MENERBITKAN BUKU SEMAKIN MUDAH DI PENERBIT INDIE

Hari ini, sepulang sekolah teringat bahwa pk.13.00 ada jadwal Pelatihan Menulis Gelombang 18 pertemuan ke-7. Dengan bergegas kupencet HP dan mulai menyimak ditemani angin sepoi-sepoi yang sedikit bikin ngantuk. Kelas dibuka oleh Pak Cip selaku moderator dan sebagai narasumber Pak Brian. Dengan mengucapkan basmallah serta puji syukur kehadirat Allah SWT, Pak Cip memulai pertemuan hari ini dengan tema “Menerbitkan Buku Semakin Mudah di Penerbit Indie”

Profil dari nara sumber kita yaitu bernama Raimundus Brian Prasetyawan, lahir di Jakarta, 30 Juni 1992. Tinggal di Bekasi dan berprofesi ebagai guru SD di Jakarta, SDN Sumur Batu 01 Pagi dari tahun 2015 ampai dengan ekarang. Riwayat pendidikan beliau yaitu SD Strada Kampung awah (1998-2004), SMP Strada Kampung Sawah (2004-2007), SMA Pangudi Luhur II Seraviu (2007-2010) dan PGSD Unika Atma Jaya Jakarta (2010-2014).

Blog pertamanya dibuat tahun 2009 dan sudah menghasilkan 4 buah buku solo dan 8 buku Antologi. Selain itu beliau aktif menjadi kurator di berbagai buku antologi juga sederet prestasi dan aktivitas literasi yang bisa kita lihat di laman https://www.praszetyawan.com/p/profil.html.,

Pada gelombang ke-4 Pak Brian ikut bergabung dalam pelatihan belajar menulis bareng Om Jay, banyak sekali manfaat yang beliau dapatkan. Sejak tahun 2014 Pak Brian sudah mempunyai keinginan untuk menerbitkan buku, namun beliau tidak menemui titik terang karena persaingan pada penerbit mayor begitu ketat selain itu beliau juga tidak mempunyai mentor yang bisa membimbingnya. Pak Brian tidak tahu harus masuk di komunitas apa dan beliau tidak punya banyak referensi tentang dunia penerbitan.

Beliau hanya tahu satu tempat menerbitkan buku secara mandiri yaitu nulisbuku.com. Disitu memang gratis tapi tidak termasuk fasilitas desain cover dan ISBN. Jika mau dua hal itu harus bayar. Biayanya mahal. Ketika itu beliau masih kuliah. Tidak mungkin untuk mengeluarkan biaya sebesar itu. Semangatnya naik-turun dan akhirnya vakum. File naskah tersimpan saja di dalam laptop.  Namun akhirnya Pada Awal 2019 beliau bangkit karena tidak sengaja menemukan hashtag di Instagram tentang penerbit Indie. Hingga akhirnya pada Oktober 2020 beliau mengirim naskah buku pertamanya ke salah satu penerbit Indie. Perlu waktu 3 bulan untuk menunggu sampai buku terbit. Akhirnya pada akhir Januari 2020, buku pertamanya terbit dan sejak saat itu Beliau banyak menghasilkan buku karena merasa bahwa menerbitkan buku itu sangat mudah.

Kenapa menerbitkan buku dikatakan semakin mudah? karena sekarang ini ada penerbit indie yang melayani penerbitan buku tanpa seleksi. Dahulu ketika penerbit indie belum eksis eperti sekarang, kita hanya tahu bahwa penerbit buku yang ada itu hanya penerbit mayor seperti Gramedia, Grasindo, Elex media, Andi, dan lain-lain

Tahap seleksi naskah menjadi tantangan untuk bisa menembus penerbit mayor. Penulis harus berjuang hingga bisa diterima oleh suatu penerbit mayor. Ketika naskah diterima pun proses penerbitannya sangat lama.

Kini ada penerbit indie yang bisa menjawab rintangan-rintangan tersebut karena Naskah pasti diterbitkan serta proses penerbitan mudah dan cepat. Bagi penulis pemula tentu penerbit indie menjadi solusi untuk bisa mewujudkan impian memiliki buku karya sendiri. Jika melalui penerbit indie, kita perlu keluar biaya untuk mendapat fasilitas pra cetak penerbitan tapi itu memang konsekuensi dari penerbitan tanpa seleksi, sehingga biaya penerbitan menjadi tanggung jawab penulis untuk mendapat fasilitas penerbitan yang memuaskan

Kita sebagai penulis pemula merasa beruntung bisa bergabung di grup ini. Terdapat 30 narasumber yang bisa diserap pengalaman dan wawasannya terkait dunia menulis dan penerbitan buku. Pada pelatihan ini kita bebas memilih mau menerbitkan buku dimana. Tidak ada ketentuan harus terbitkan satu penerbit tertentu.

Pak Brian termasuk salah satu yang bisa membantu peserta pelatihan untuk menerbitkan buku karena mempunyai rekanan penerbit indie yaitu Penerbit Gemala. Dan sudah membuka layanan ini sejak Juli 2020.

Kita harusnya memahami betul ketentuan tiap penerbit karena tiap penerbit itu memiliki penawaran dan ketentuan yang berbeda-beda. Pada kesempatan ini Pak Brian akan membahas ketentuan menerbitkan buku di Penerbit Gemala

Silakan perhatikan ketentuan umumnya di poster ini

Silakan simak http://www.praszetyawan.com/2021/01/butuh-bantuan-menerbitkan-buku-disini.html



Ketentuan khusus yang harus diperhatikan jika kita menggunakan jasa Penerbit Gemala adalah

1.  PDF master bisa diminta tapi akan ada watermarknya. Sehingga jika ingin cetak ulang, harus di penerbit gemala.

2. Jika ingin Cetak ulang, Minimal 10 buku.

3. Jangan memberi target kapan harus selesai. Karena naskah harus mengantri untuk diproses. Minimal prosesnya 1 bulan sejak biaya penerbitan di transfer

4. Maksimal 130 hal A5. Lebih dari itu ada biaya tambahan per halaman

5. Sertakan dalam naskah:

- cover ( judul buku dan nama penulis saja)

- kata pengantar

- daftar isi (tanpa nomor halaman)

- profil penulis

6. Editing, penerbit tidak mengecek secara detail (Alahkah baiknya penulis sudah memastikan bahwa naskahnya sudah siap terbit)


Tips dalam mengedit naskah:

1. Penulisan kata jangan disingkat-singkat (yg, tdk, blm)

2. Jangan sampai ada tulisan yang salah ketik (Typo)

3. Satu Paragraf jangan berisi terlalu banyak kalimat

4. Mulailah membiasakan membuat kalimat yang pendek-pendek. Kalimat panjang cenderung akan membingungkan.

5. Setiap bab baru selalu dimulai di halaman baru. Jangan digabung dengan bab sebelumnya

Dari hasil tanya jawab , yang menarik pada Penerbit Gemala adalah

- Penerbit ini sudah tedaftar pada IKAPI dengan nama Kiera Publishing

- File disimpan penerbit, jika sewaktu-waktu penulis minta cetak ulang

- Biaya cetak ulang tergantung tebalnya buku. Missal : jika 100 halaman, maka biayanya Rp.29.250

- Dengan biaya murah sudah bisa menerbitkan buku yang ber ISBN

- 2 eksemplar dikirim ke perpusnas dan 1 eksemplar ke perpusda, secara tidak langsung buku yang kita tulis sudah bisa dinikmati oleh pembaca berskala nasional

Menerbitkan buku sudah bukan suatu hal yang sulit lagi. Menerbitkan buku semudah belanja online. Jadi jika sudah memiliki naskah, jangan ragu untuk diterbitkan menjadi buku. Teruslah berkarya untuk meninggalkan warisan ilmu kepada anak cucu kita berupa buku.



Salam Literasi 

Siti Chotijah



Resume : ke 7

Gelombang : 18

Tema : Menerbitkan Buku Semakin Mudah di Penerbit Indie

Narasumber : Bapak Raimundus Brian Prasetyawan, S.Pd.

Komentar