Barang siapa bersungguh-sungguh
dalam berusaha, niscaya ia akan mendapat apa yang ia inginkan
Awalilah dengan niat baik dan usaha yang kuat
Akbar Zainudin, Penulis buku Best seller Man Jadda Wajada
merupakan penulis yang sangat berbakat.
Beliau dilahirkan di Banyumas, Jawa Tengah, 7 Pebruari 1973, merupakan alumni
Pondok Modern Gontor. Pada tahun 1991
beliau melanjutkan S1 di UIN Jakarta dan S2 di sekolah Bisnis Prasetiya Mulya
Jakarta dan pada saat ini sedang menempuh Program Doktor Manajemen SDM di UNJ (Universitas Negeri
Jakarta).
Dari tahun 2010, sudah 15 buku
yang ditulisnya, semua buku yang ditulisnya menarik untuk dibaca. Buku Man
Jadda Wajada laris manis di pasaran. Buku
UKTUB (makna bahasa arabnya “Menulis”) merupakan Buku Panduan Menulis
Buku dalam 180 hari. Disarankan untuk memiliki buku ini, karena ada 150-an
alamat penerbit yang bisa dikirimi naskah, anggota IKAPI. sedangkan buku
terbaru beliau The Power of Man Jadda
Wajada. Semacam penyempurnaan dari Man Jadda Wajada seri pertama.
Selain sebagai penulis beliau
juga sebagai trainer dan motivator national. Pendiri PT EMJEWE , Training dan
Coaching setra perusahaan penerbitan MJWbook. Selain itu juga beliau sudah terkenal
tingkat nasional dalam memberikan pelatihan-pelatihan ditingkat pendidikan, baik
dari pihak swasta ataupun pemerintah.
Strategi Pemasaran Buku (4P) ada
4 hal yaitu
1.
Product (Strategi Produk)
Merupakan
tanggung jawab penerbit. Kita sebagai penulis hanya memberikan masukan kepada penerbit bahwa siapa
target kita dan apa kebutuhan mereka terhadap buku kita. Dengan demikian,
konsep buku yang akan diterbitkan nanti menyesuaikan dengan kebutuhan dari
target audiens.
2.
Price (Strategi Harga)
Menentukan
harga buku juga biasanya menjadi tanggung jawab penerbit. Ada dua strategi
dalam menentukan harga buku. Pertama, adalah harga buku secara
umum. Dan Kedua adalah buku dijual dengan harga premium (lebih mahal
dibandingkan buku biasa). Harga buku bisa dijual lebih mahal jika mempunyai
nilai tambah dibandingkan dengan buku-buku yang lain. Misalnya hard cover,
ditambah bonus-bonus (voucher seminar, workshop, dan lain-lain)
3.
Place of Distribution (Distribusi)
Distribusi
secara umum dibagi menjadi dua yaitu Distribusi tradisional adalah
melalui toko-toko buku, baik toko-toko buku jaringan nasional maupun toko buku
lokal.
Sedangkan distribusi
non tradisional, di antaranya adalah:
1. Melalui
MLM (Multilevel Marketing)
2. Melalui
Penjualan Langsung
3.
Melalui Marketplace/e-Commerce (Lazada, Bukalapak, Tokopedia, Shopee, dll).
4.
Promotion (Promosi).
Program
promosi bisa dilakukan oleh penerbit maupun penulis.
Ada beberapa program promosi yang bisa
dilakukan.
Pertama, Launching buku. Adalah program
untuk meluncurkan buku baru. Bisa diadakan dan dibiayai oleh penerbit atau
penulis. Bertempat di aula, masjid, lembaga pendidikan, hotel, atau
memanfaatkan toko-toko buku yang memang sudah menyediakan tempat launching buku
seperti Gramedia. Kita perlu meyakinkan penerbit kalau buku kita akan laku,
karena itulah mereka perlu menyelenggarakan program launching buku.
Kedua, Bedah Buku. Bedah buku adalah acara
diskusi untuk membedah isi buku kita. Bedah buku ini bisa secara online maupun
offline. Offline artinya dalam menyelenggarakannya bisa bekerjasama dengan
berbagai lembaga. Lembaga pendidikan, perpustakaan, majlis taklim, masjid, dan
sebagainya. Di zaman era digital, setiap kegiatan perlu direkam lalu diupload
di Medsos maka akan semakin banyak orang mengenal kita. Bedah buku secara
online lebih mudah dengan mengundang orang-orang mengikuti acara bedah buku
bersama melalui Facebook, Instagram, WA Grup, Zoom, dan sebagainya.
Ketiga, melakukan seminar ataupun workshop sesuai dengan
tema buku kita. Secara
kontinyu dan berkala bisa
menyelenggarakan seminar atau diklat terkait dengat tema buku yang kita punya. Pada
awal penyelenggaraan Seminar atau workshop bolehlah dilakukan gratis. Karena
target kita adalah mengenalkan buku kepada para peserta. Kalau tidak bisa
offline, lakukan secara online. Bisa via WA, Zoom, FB, IG, dan sebagainya.
Keempat, membangun komunitas. Komunitas membuat kita lebih dekat dengan
pembaca sehingga memudahkan kita untuk menawarkan mereka dalam membeli buku. Komunitas
yang kita bangun adalah komunitas yang kita sesuaikan dengan tema buku kita.
Kalau buku kita temanya motivasi, maka kita tuliskan buku-buku tentang
motivasi. Buku tentang guru, maka bangun komunitas guru. Buku tentang menulis,
bangun komunitas menulis., remaja, bisnis, dan sebagainya. Semua komunitas itu
ada bukunya. Kita share materi-materi yang ada di buku secara berkala, biasanya
seminggu sekali, sehingga anggota komunitasi ini mendapatkan manfaat. Biasanya dalam
bentuk di WA Grup. Sesekali seminar melalui Zoom.
Kelima, membangun jaringan reseller. Reseller adalah orang-orang yang mau
menjualkan buku kita dan mendapatkan keuntungan buku dari hasil yang terjual.
Kita berikan 20-30 persen komisi dari harga jual. kita berikan materi-materi
yang terkait buku kita, sehingga lebih mudah bagi mereka untuk menjual.
Dewa Eka
Prayoga, berhasil menjual 10.000 buku hanya dalam waktu 2 minggu melalui
reseller ini. Tentu resellernya saja puluhan ribu, berbagai produk. Kalau kita
sudah punya jaringan reseller, akan memudahkan kita menjual buku.
Keenam, jualan di marketplace. Buka toko di marketplace (Lazada, Shopee,
Bukalapak, Tokopedia, dan sebagainya). Membuka toko di marketplace akan
meluaskan promosi dan distribusi kita.
Yang penting keberadaan kita dan buku kita ada. Itulah pentingnya ada di
marketplace. Jadi kalau ada orang mencari judul buku kita, bisa ditemukan
Ketujuh, memanfaatkan media sosial (Medsos) untuk promosi
buku. Manfaatkan
sebaik-baiknya followers dan subscriber dengan memberikan informasi tentang
buku. Setiap hari, kita buat status terkait tema buku yang kita tulis, sehingga
orang semakin paham dengan buku yang kita tulis Lebih banyak sharing-sharing,
baru selling. Lebih banyak memberikan pengetahuan kepada para pembaca sehingga
mereka merasa ada manfaat menjadi followers kita. Sharing-sharing apa saja,
kalau perlu sesuai dengan kebutuhan mereka. Sehingga setiap hari, semakin lama
akan semakin ada ikatan dengan pembaca. Kalau sudah begitu, akan memudahkan
kita dalam proses memengaruhi pikiran orang dalam membeli buku.
Beberapa keterampilan yang akan membantu proses penjualan buku.
1. Pertama, keterampilan
berbicara yang baik di depan umum (public speaking). Agar pada saat kita ada
acara ataupun rekaman di Medsos dan YouTube, menjadi menarik bagi calon
pembaca.
2. Kedua,
kemampuan copywriting (membuat kata menarik untuk promosi dan penjualan). Ini
salah satu keterampilan paling penting untuk menjual pada Abad 21.
3. Ketiga,
pemanfaatan teknologi informasi. Bagaimana memanfaatkan media sosial seperti
YouTube, WA, IG, Facebook, Zoom, Webex, Google Meet, dan sebagainya. Karena
eranya sekarang seperti itu. Kalau kita bisa memanfaatkan dengan baik, hidup
akan lebih mudah.
Tips agar buku kita laris di pasaran
seharusnya kita selalu berusaha agar buku yang ditulis itu sesuai dengan
kebutuhan audiens. Jadi secara produk, buku kita memang dibutuhkan. Sebelum menulis, coba ditanya kepada diri
sendiri, apakah mereka butuh buku saya? Kalau tidak butuh, berarti apa yang
mesti saya tambahkan agar mereka butuh. Kalau kita tahu kebutuhan pembaca, akan
lebih mudah untuk memasarkannya.
Dalam menghadapi cemoohan orang
lain tentang karya kita sebaiknya kita harus lebih semangat dalam membuat karya selanjutnya. Kegagalan bukan
karena tidak bisa, tetapi karena terlalu
banyak mendengarkan orang lain.
Pada akhir pertemuan, bapak Zainudin memberikan closing statement bahwa kita harus yakin bahwa kita bisa dan mampu, berani saja mulai menulis karena menulis itu tentang keterampilan. Semakin rajin dilatih, semakin hebat tulisan kita. Berhenti ikut banyak seminar dan pelatihan kalau tidak pernah latihan. Buat target, bikin rencana, jalankan, dan evaluasi. Begitu seterusnya. Gagal? Coba lagi.Sampai berhasil. Keberanian memang tidak menjamin kesuksesan, tetapi percayalah hanya orang-orang berani yang akan sukses.
Salam literasi
Siti chotijah
Rabu, 26 -5-2021
Resume ke 18
Gelombang 18
Tema Teknik Promosi Buku
Nara sumber Bapak Akbar Zainudin
Komentar
Posting Komentar