MUARA SEBUAH TULISAN DAN MAHKOTA SEORANG PENULIS

 



MUARA SEBUAH TULISAN DAN MAHKOTA SEORANG PENULIS

 

Ya Allah jadikanlah tulisanku seperti air yang mengalir kesemua arah tanpa ragu dan takut dengan apa yang akan ada di depan nanti

“Buku Mahkota Penulis, Buku Mutiara Tulisan” adalah sebuah tema dalam sebuah pelatihan menulis dalam pertemuan ke 8 pada gelombang 18. Seorang nara sumber hebat Bapak H. Thamrin Dahlan,SKM, MSi. dari YPTD memberikan motivasi dan pemaparan yang sangat dalam mengenai kepenulisan. Beliau Lahir di Tempino, Jambi, 7 Juli 1952. Merupakan Purnawirawan Polri terakhir bertugas sebagai Direktur Pasca Rehabilitasi BNN Pangkat Kombes Pol. Merupakan Alumni Pasca Sarjana UI dan saat ini menjadi  Dosen dan Penulis serta Pendiri Penerbit Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan (YPTD). Tempat tinggal  di Kel. Dukuh Kramatjati Jakarta Timur. Beliau Aktif menulis sejak 2010 dan telah menerbitkan 37 Judul Buku. Saat ini Fokus membantu para penulis menerbitkan buku ber ISBN tanpa biaya. YPTD sendiri telah menerbitkan 210  Judul Buku, sungguh prestasi yang luar biasa.

berangkat dari motivasi ingin meninggalkan sesuatu nan abadi di muka bumi dan seloroh seorang teman “janganlah pulak nama awak hanya tertulis di Buku Yasin dan Batu Nissan.” Maka tahun 2010 (memasuki usia pensiun) mulailah Bapak H. Thamrin Dahlan  mengisi waktu luang yang begitu lapang dan panjang dengan menulis. Tepatnya taggal 19 Agustus 2010 mulai menulis di media sosial kompasiana.com. Mempunyai motto menulis “Penasehat Penakawan Penasaran” diniatkan menulis  berbagi kebaikan. Timbul inspirasi dan aspirasi  serta angan angan di pentaskan baik dalam bentuk reportase, opini dan fiksi. Sampai pada akhirnya memiliki 37 judul buku.

 


 Salah satu buku karya Bapak H.Thamrin Dahlan

 

Di bawah ini biodatalink Bpk. H.Thamrin Dahlan yang bisa dikunjungi.

Website :  terbitkanbukugratis.id

Email : thamrindahlan@gmail.com

WA : 08159932527

WAG : Terbitkan Buku Gratis

(media komunikasi, informasi dan edukasi literasi YPTD)

Kompasiana :https://www.kompasiana.com/thamrindahlan

  

Tanpa disadari setiap orang sebenarnya sudah pasti memiliki buku. Buku dalam artian tercantum namanya di sampul  / cover depan buku. Paling tidak dia pernah sekolah di tingkat paling rendah sekolah dasar. Itulah buku catatan tentang prestasi diri si murid,  hanya saja buku dituliskan oleh Bapak Ibu Guru  dalam bentuk raport.  Menginjak pendidikan menengah  SMP, SMA, SMK para pelajar dan siswa  sudah di wajibkan menyusun karya tulis walaupun terkadang berupa kerja kelompok namun makalah itu dijilid jadilah buku.

Ketika di Perguruan Tinggi, kualitas buku seorang sarjana itu memiliki harkat terhormat.  Bersebab buku yang dinamai Skripsi, Tesis dan Disertasi diterbitkan setelah melalui proses panjang penelitian, pembimbingan dan kemudian di uji hadapan Sidang Majelis Kehormatan Para Guru Besar Universitas, Jelas sekarang nama penulis/penyusunnya ada disampul depan buku ilmiah.  Tersimpan abadi di perpustakaan kampus.  Menjadi kebanggaan dan bukti tak terbantahkan bahwa penulis/penyusunnya berhak menyandang gelar kesarjanaan secara legal. Pengakuan formal seorang akademisi sebagai pemenuhan  kewajibkan memiliki buku. Satu saja yang belum terlekat di cover belakang buku yaitu ISBN (international standard book number)

Sekilas pandang tentang sejarah YPTD yaitu berawal dari niat ingin menjalankan amanah dari Almarhumah Ibunda Hj. Husna Dahlan, SH. Keluarga besar Petokayo pada tanggal 21 Juli 2019 mendirikan sebuah Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas literasi di Indonesia. Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan (YPTD) komitmen membantu para penulis menerbitkan Buku Perdana ber ISBN tanpa biaya. Prosedur sangat sederhana dalam waktu 14 hari buku Terbit.

Ada 3 program YPTD

·         Pertama Penulis telah memiliki Naskah Buku.

·         Kedua Penulis aktif posting tulisan di website YPTD terbitkanbukugratis.id setelah terkumpul 40 artikeal maka akan buku akan diterbitkan.

·         Ketiga  YPTD menerbitkan buku antologi berupa kumpulan tulisan yang di posting dalam 1 bulan

Selain hal tersebut di atas setiap Selasa malam 2 pekan sekali ada program bedah buku sebagai media promosi terbitan YPTD untuk para penulis senior ataupun penulis pemula.

Jadi jika seorang penulis sudah bisa memenuhi salah satu dari tiga program di atas, maka bisa menerbitkan buku secara gratis. Selain itu ketebalan buku adalah 80 lembar atau 40 halaman namun YPTD menyarankan minimal 150 halaman agar kelihatan tegakberdiri di rak buku karena mempunyai punggung buku. Pada dasarnya YPTD tidak menyediakan editor naskah,  namun dengan ketentuan ukuran buku A 5, Huruf TNR font 12 serta spasi 1.5 kemudian margin 1,5,1,1,1 maka tampilan buku sudah baik.  Upayakan tulisan per paragrat tidak lebih dari 5 kalimat.  Enak dibaca. Membaca dan terus membaca tulisan sendiri adalah editor yang terbaik, sebab ROH tulisan itu ada sama Penulis.  Jangan sampai kehilang Roh, oleh karena itu tulis sendiri  edit sendiri sehingga sampai timbul rasa puas. Pola ini yang dilakukan YPTD ketika menerbitkan buku Tanpa Editor. Adapun Prosedur menulis di YPTD, silahkan registrasi nanti mendapat akun dan password,  Selanjutya menulislah  setiap waktu di YPTD tak terasa 40 hari kemudian jadilah buku ber ISBN tanpa biaya

Kiat Menulis menurut Bapak H. Thamrin Dahlan

1.       Sekali duduk jadi

·         Upayakan sekali jadi dalam waktu 40 menit dengan tidak meninggalkan tulisan

·         Hiraukan salah ketik karena nantinya ada proses edit

·         Sebagai pemula cukup lima paragraph

·         Pada proses editing bacalah berulang-ulang

·         Bersegeralah posting tulisan di media sosial karena dengan adanya komentar maka tulisan kita sudah punya roh

2.       Menulis pendek

·         Upayakan maksimal9 kata dalam satu kalimat

·         Bahasa seperti bertutur sapa sehingga mudah dipahami

·         Runtut dan tidak jlimet

Buku adalah Mahkota Seorang Penulis.  Layaknya seorang Raja , beliau diakui sebagai penguasa karena mengenakan Mahkota di dikepalanya. Mahkota itulah bentuk pengakuan resmi dari rakyatnya.  Analog dengan Seorang penulis tanpa memiliki buku maka belum bisa dikatakan sebagai seorang seorang penulis sejati. Begitu dalam setiap wejangan yang dipaparkan oleh Bapak H. Thamri Dahlan, tak ubahnya seperti penyair zaman melayu yang karyanya hanya bisa kita nikmati sekarang tanpa bisa bersua dengan penulisnya. Sungguh ilmu yang sangat berharga bisa saya dapatkan dalam pelatihan kali ini.

“Tulisan tulisan itu ibarat air mengalir .  Tetes demi tetes bergabung menjadi satu, mangalir jauh mencari tempat terendah akhirnya bermuara di lautan.  Itulah Buku. Sejatinya buku adalah kumpulan tulisan nan terserak. Selaiknya karya gemilang, olah pikir  perlu diselamatkan menjadi kitab.” (H. Thamrin Dahlan)

 

Salam Literasi

Siti Chotjah

Resume : ke 8

Materi  : Buku Mahkota Penulis, Buku Muara Tulisan

Nara Sumber     : Bapak H.Thamrin Dahlan, SKM,M.Si

Komentar